Laman

Senin, 12 November 2012

Kisah Hijrahku (Part I)

    Banyak orang bertanya alasanku belakangan ini memakai gamis dan kerudung lebar, aku hanya menjawab, “Gua pengen insyaf” sambil tersenyum. Beberapa dari mereka ada juga yang mencecarku dengan bertanya, “Emang kemaren-kemaren belom insyaf?” diiringi dengan candaan yang lain. Dan aku hampir selalu memberikan jawaban yang sama, “Belom, masih belom sempurna. Gua udah capek jadi orang nggak bener, takut tiba-tiba besok gua mati tanpa punya bekal apa-apa buat nangkis api neraka.” Aku berusaha sesabar mungkin menjawab segala macam pertanyaan mereka, walau terkadang ada beberapa yang bertanya dengan nada mencibir. Ada juga yang diam saja, tapi tatapan mata mereka seolah bertanya “Kok pakean lu jadi begini?” dan aku tidak merasa berkewajiban menjawab pertanyaan yang tak diutarakan.

      Karena sudah terlalu banyak yang mengomentari, jadi sekalian saja ku-share ceritanya. Lumayan bisa memenuhi blog-ku yang sudah terlantar. Sempat terpikir ingin buat yang baru, tapi malas. Mau ganti template juga malas, padahal aku sudah bosan melihatnya tak pernah berubah. Curcol detected! Hehe.. okeh, aku mulai sajaa…. Bismillaah…