Laman

Sabtu, 20 Oktober 2012

Kenangan Karin

Aku girang bukan main saat Adam akhirnya mengiyakan ajakanku, setelah ratusan kali ia menolak dengan berbagai alasan. Kami pun menentukan waktu dan tempat janjian kami, dan apa yang akan kami lakukan nanti. Ia mengajakku menonton. Kukatakan saja kalau aku tak punya uang lebih. Sebenarnya, itu hanya akal-akalanku untuk mengetahui bagaimana responnya. Dan responnya sesuai dengan harapanku, ia berjanji bahwa ia akan mentraktirku seharian penuh. Adam juga menanyakan kado apa yang kuinginkan karena harinya bertepatan dengan hari ulang tahunku. Sejujurnya, aku tak menginginkan benda apapun darinya. Ia sudah mau bertemu dengaku saja rasanya bahagia sekali. Tapi akhirnya aku menjawab, “Terserah, asalkan jangan barang habis, atau yang gampang rusak, atau yang layu, biar ada kenang-kenangannya.” Jawabku dengan polosnya. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu.