Aku girang bukan
main saat Adam akhirnya mengiyakan ajakanku, setelah ratusan kali ia menolak
dengan berbagai alasan. Kami pun menentukan waktu dan tempat janjian kami, dan
apa yang akan kami lakukan nanti. Ia mengajakku menonton. Kukatakan saja kalau
aku tak punya uang lebih. Sebenarnya, itu hanya akal-akalanku untuk mengetahui
bagaimana responnya. Dan responnya sesuai dengan harapanku, ia berjanji bahwa
ia akan mentraktirku seharian penuh. Adam juga menanyakan kado apa yang
kuinginkan karena harinya bertepatan dengan hari ulang tahunku. Sejujurnya, aku
tak menginginkan benda apapun darinya. Ia sudah mau bertemu dengaku saja
rasanya bahagia sekali. Tapi akhirnya aku menjawab, “Terserah, asalkan jangan
barang habis, atau yang gampang rusak, atau yang layu, biar ada kenang-kenangannya.”
Jawabku dengan polosnya. Entah apa yang ada dipikiranku saat itu.